[JARDIKNAS] Berkat Menulis Aku Dapat Ipad

Bookmark and Share
 

http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/06/27/berkat-menulis-aku-dapat-ipad/
Tak banyak
orang tahu kalau saya mempunyai ipad baru dari menulis. Menulis sebuah
buku yang diperuntukkan para guru. Para guru yang ingin meneliti di
kelasnya sendiri dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas
(PTK).

Ketika membuat dan menyusun naskah buku
PTK itu, banyak halangan dan rintangan saya lalui. Untunglah berkat
berbagi tugas dengan Pak Dedi Dwitagama, akhirnya buku itu tersusun
juga. Kami pun langsung mencari penerbit yang bisa menerbitkan buku PTK
yang telah disusun.

Penolakan demi penolakan datang
bertubi-tubi. Kami dianggap bukan pakar yang mampu menulis buku-buku
tentang PTK. Waktu itu, penerbit lebih suka menerima buku dari seorang
guru besar atau penulis yang berprofesi sebagai dosen. Saya dan Pak Dedi
tak patah semangat. Kami menghubungi Prof. Conny Semiawan, dan berguru
langsung kepada beliau tentang penelitian tindakan kelas. Dari
masukan-masukan beliau, kami memperbaiki draft buku yang telah disusun.
Kami pun melengkapinya dengan contoh-contoh PTK dari para juara
nasional.

Dari informasi Prof Conny, draft naskah
buku mengenal PTK yang disusun kami tawarkan ke penerbit Indeks. Tak
beberapa lama kemudian, ada kabar baik dari penerbit indeks. Mereka
bersedia menerbitkan buku yang kami susun. Kami pun bersyukur, karena
buku ini ternyata mendapatkan sambutan hangat dari pembaca. Terutama
para guru yang benar-benar ingin memperbaiki kinerjanya sebagai guru
melalui PTK.

Setelah launching buku di pascasarjana
Universitas Negeri Jakarta (UNJ), kami banyak menerima permintaan untuk
mengisi seminar dan workshop PTK. Kami pun akhirnya berbagi ilmu PTK ke
pelosok nusantara. Bahkan Rektor UNJ, Ketua Jurusan Teknologi Pendidikan
UNJ, dan jajaran birokrat di kemendiknas turut memberikan sambutan
dalam buku PTK ini. Buku PTK kami pun habis, dan dicetak ulang.

Dari penulis menjadi pembicara
ternyata bukanlah pekerjaan mudah. Saya belajar dan terus belajar
bagaimana menjadi pembicara yang baik. Di akhir sesi setiap kali
memberikan materi, kami selalu meminta peserta memberikan masukan
sebagai evaluasi diri. Rata-rata dari peserta sangat puas dengan
cara-cara kami dalam memberikan materinya. Kami pun mendapatkan kritik
dan saran dari mereka untuk menjadi lebih baik lagi. Terus berbagi ilmu
PTK ke pelosok negeri.

Ketika Mas Iskandar Zulkarnaen (admin
kompasiana) menuliskan tentang ipad di kompasiana, saya pun langsung
jatuh cinta dengan gadge baru ini. Saya harus melakukan aksi nekat
bila ingin punya ipad seperti mas Iskandar. Saya pun terus menerus
mempromosikan buku yang disusun melalui berbagai media, terutama blog di
internet. Alhamdulillah, royalti penjualan buku mengenal PTK cukup
banyak. Saya dan pak Dedi langsung membeli ipad dari royalti pertama
buku kami. Wah bahagia sekali rasanya. Dari menulis aku dapat ipad.

Mengenal Buku PTK

Setiap kali memberikan materi, ipad
selalu saya bawa untuk memberikan motivasi kepada para peserta. Mereka
saya ajak untuk aktif menulis, dan membuat karya tulis berbentuk buku.
Dengan menulis banyak pesan yang kita sampaikan, dan dengan menulis pula
akan banyak keajaiban yang akan ditemui bila kita komitmen, dan
konsisten dalam melakukannya. Menulis sebelum tidur menjadi pekerjaan
rutin yang dilakukan oleh alam bawah sadar saya setiap harinya. Menulis
setiap hari telah menjadi motto hidup saya. Hasilnya sungguh luar biasa.
Lebih dari 1000 artikel tercipta begitu saja. Andapun pasti bisa
seperti saya.

Salam blogger Persahabatan
Omjay
http://wijayalabs.com

Menulislah terus setiap hari dan perhatikan apa yang terjadi

http://wijayalabs.com

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
Salam JARDIKNAS !

.

__,_._,___